Pengertian dan Pembahasan Kalimat Interogatif

Beberapa bahasa-bahasa yang telah diteliti semuanya memiliki tanda gramatikal yang mengindikasikan bahwa tujuan dari sebuah kalimat adalah untuk mendapatkan atau mengumpulkan
informasi. Dan harus dapat membedakan beberapa perbedaan tipe pencarian informasi.

Baca juga Pengertian dan Penjelasan Kalimat Deklaratif





Tipe dasar dari sebuah kalimat interogatif yang paling luas distribusinya adalah pertanyaan ya-ntidak, yang telah di observasi oleh beberapa peneliti, kalimat tanya tersebut memiliki ciri intonasi akhir yang meninggi. Pola intonasi ini terdapat dalam beberapa kasus menjadi sebuah fitur gramatikal penanda interogasi. Seperti pendapat (Jacaltec, dalam Craig 1977) yang menyatakan bahwa intonasi akhir yang meninggi adalah salah satu indikasi yang frekuensi kemunculannya sangat sering ditemukan sebagai aturan interogasi dan satu-satunya fitur yang membedakan kalimat interogatif dari kalimat deklaratif.

Ciri yang lainnya yaitu terdapatnya partikel awal sebuah kalimat, partikel akhir sebuah kalimat, kata kerja khusus, dan ‘word order’.

Kalimat tanya y/t mirip dengan pertanyaan yang berat sebelah pada beberapa tingkatan, yang memperlihatkan keinginan pembicara pada suatu keadaan adalah benar seperti apa yang diharapkan, dimana pembicara tersebut lebih mengharapkan jawaban ya atau betul.

Tipe kalimat tanya yang kedua yaitu  pertanyaan yang mengharapkan informasi. Jumlah dari kata tanya sangat bervariasi. Kebanyakan bahasa memiliki interogatif pronomina , ada juga yang memiliki interogatif adverbial (when, where, how dalam bahasa Inggris).Sementara mereka menginterogasi bagian suatu keadaan, pertanyaan informasi selalu memperlihatkan letak suatu keadaan sebagai informasi pra anggapan. Informasi baru adalah permintaan identitas dari suatu bagian kalimat yang di tanyakanBagian kalimat yang dipertanyakan bisa disebut juga dengan ‘fokus’ suatu kalimat, tapi juga merupakan menyangkut hal apakah suatu kalimat tersebut. Maka istilah ‘topik’ diperlukan.

Bentuk interogatif biasanya ditemukan dalam posisi dari fokus dan topik , dimana kebanyakan bahasa disebut posisi awal kalimat. Secara semantik, pertanyaan informasi sama seperti pertanyaan alternatif dalam menspesifikasikan suatu batasan atau jangkauan dimana jawabannya harus ditemukan. Kata interogatif mengindikasikan semuanya sendiri., atau dengan bantuan fitur sintaktik suatu pertanyaan tempat letaknya, ketertarikan seorang penanya pada bagian keadaan tertentu yang ingin diketahui. Namun kata interogatif juga memiliki tipikal untuk membatasi lahan seorang penanya dari suatu bagian hal yang belum diketahui tersebut. Dengan demikian, kata tanya siapa mengindikasikan bahwa seorang penanya menginginkan yang tertuju tersebut untuk menunjuk pada seseorang, kapan menunjuk pada waktu, dimana menunjuk pada tempat, dan sebagainya.

Kalimat interogatif adalah kalimat yang mengharapkan adanya jawaban secara verbal. Jawaban ini dapat berupa pengakuan, keterangan, alasan atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca (Chaer, 2009:189)

Berdasarkan penjelasan diatas, kalimat interogatif dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pertanyaan y/t dan pertanyaan –apa. Pertanyaan y/t dimarkahi hanya dengan intonasi saja (yang meninggi pada akhir kalimat). Pertanyaan dengan susunan beruntun yang sama dengan klausa deklaratif biasanya menunjukkan rasa heran.

Di lain pihak, sepengetahuan para ahli bahasa, kebanyakan bahasa di dunia memiliki struktur sintaksis yang khusus untuk klausa interogatif. Dalam bahasa Indonesia, memiliki partikel tanya apa atau apakah atau klitika –kah dimana pertanyaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi lainnya.

 Baca juga Penjelasan Seputar Kalimat Imperatif

Berikut adalah jenis dan pemakaian kalimat tanya :
  • Kalimat interogatif yang meminta pengakuan jawaban ”ya” atau “tidak”, kalimat tersebut dapat dibentuk dengan cara memberi intonasi tanya pada sebuah klausa (kalimat). Bisa dilihat dari kalimat-kalimat berikut :
– Jadi rakyat kita suruh bikin pabrik tepung ketela?
– Mereka bekerja sama dengan penduduk?

Kalimat jawaban dari kalimat-kalimat tersebut dapat dibuat dalam bentuk singkat, tetapi dapat juga dalam bentuk lengkap, seperti ya dan ya, rakyat kita suruh bikin pabrik tepung ketela… atau tidak dan tdak, mereka tidak bekerja sama denga penduduk.  

Kalimat interogatif juga dapat dibentuk dengan cara memberi apakah di muka sebuah klausa (kalimat), dapat dilihat dari contoh berikut :

Serta memberi partikel tanya –kah pada bagian kalimat yang ingin ditanyakan. Dalam hal ini bagian kalimat yang diberi partikel –kah tersebut lazim ditempatkan pada awal kalimat

–          Ditahan KPKkah pejabat itu?
–          Guru SMPkah suaminya?
–          Apakah kamu cukup sehat?

  • Kalimat interogatif yang meminta jawaban mengenai salah satu unsur kalimat dibentuk dengan bantuan kata tanya (apa, siapa, mana, berapa, dan kapan) sesuai dengan bagian mana dari kalimat yang ingin ditanyakan
(a) Penggunaan apa, yaitu untuk menanyakan benda, contoh :

– Apa isi peti itu?
– Apa yang kau sumbangkan kepada mereka?
– Apa bedanya sih dengan teknologi?
(b) Penggunaan kata tanya siapa, yaitu untuk menanyakan orang

– Siapa nama gadis itu?
– Selama bapak di rumah sakit, siapa saja yang mengunjunginya?
– Oleh siapa dia dimarahi?
(c) Penggunaan kata tanya mana, untuk menanyakan keberadaan benda (termasuk
orang)

– Mana Pak Lurah?
– Istrimu yang mana?
– Mana buku itu?

Untuk menyatakan tempat keberadaan, tempat kedatangan, dan tempat tujuan dengan lebih tepat di muka kata mana ditempatkan preposisi di, ke, dan dari. Contoh :

–Darimana kau dapat anakku?
–Telepon dari mana kamu?
–Dari mana mereka mendatangkan gandum?

(d) Penggunaan kata tanya berapa, yaitu untuk menanyakan jumlah atau banyaknya
 sesuatu digunakan

– Berapa harga yang kau pinta?
– Berapa yang kudengar?
– Berapa order?

(e) Penggunaan kata tanya kapan, untuk menanyakan waktu

– Kapan kamu akan menikah?
– Kapan kamu kembali?

Untuk menanyakan permulaan terjadinya sesuatu harus digunakan kata tanya sejak kapan, dan untuk menanyakan batas akhur akan terjadinya sesuatu harus digunakan kata tanya sampai kapan.

  • Kalimat interogatif yang meminta jawaban berupa alasan yang dibentuk dengan bantuan kata tanya mengapa atau kenapa
– Mengapa kamu sering terlambat?
– Kenapa anggota DPR itu ditangkap?
– Mengapa anjing dan kucing sering berkelahi?

  • Kalimat interogatif yang meminta jawaban berupa pendapat (mengenai hal yang ditanyakan) dibentuk dengan bantuan kata tanya bagaimana
– Bagaimana kalian menyelamatkan diri?
– Bagaimana dengan rumah ini, kalau kita dapat rumah dinas?

  • kalimat interogatif yang mengharapkan jawaban untuk menguatkan yang ditanyakan. Oleh karena itu, jawaban yang diharapkan adalah “ya” atau “betul”, meskipun secara eksplisit kata “ya” atau “betul” itu tidak diucapkan
– Anda berasal dari Papua, bukan?
– Kamu sudah punya anak, bukan?
– Tetapi ia pernah ditangkap petani timun, bukan?

Fungsi berbagai kata tanya ditentukan berdasarkan kemungkinan kalimat jawabnya. Kata tanya apa berbeda dengan kata tanya siapa. Misalnya, seperti data kalimat di atas Apa isi peti itu?menghendaki jawaban Isi peti itu buku-buku bekas, koran, dan sebagainya, sedangkan kalimat Siapa nama gadis itu? menghendaki jawaban Nama gadis itu Nina. Jelaslah bahwa kata apa menanyakan benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, sedangkan kata tanya siapa menanyakan orang.

Kata tanya mengapa dan kenapa menghendaki jawaban yang diawali dengan kata karena atau dengan kata lain, kata tanya mengapa berfungsi menanyakan sebab dan alasan. Misalnya, Mengapa kamu sering terlambat? pertanyaan tersebut menghendaki jawaban karena saya terlambat bangun, dan kalimat Kenapa anggota DPR itu ditangkap? Menghendaki jawaban karena dia telah melakukan tindak korupsi, melanggar peratutan, dan sebagainya.

Kata tanya bagaimana dalam kalimat Bagaimana dengan rumah ini, kalau kita dapat rumah dinas? menghendaki jawaban Rumah ini aka dijual. Maka dapat dikatakan bahwa kata tanya bagaimana dalam kalimat tersebut menanyakan keadaan, berbeda dengan kata tanya bagaimana dalam kalimat Bagaimana kalian menyelamatkan diri? Yang menghendaki jawaban yang diawali dengan kata dengan sevagai penanda cara, misalnya dengan cara berteriak meminta tolong, dengan cara kabur, dan sebagainya. Maka dapat dikatakan bahwa kata tanya bagaimana tersebut menanyakan cara.

Kata tanya mana menanyakan tempat, misalnya Mana pak lurah? Dan Mana buku itu? yang mana pertanyaan tersebut mungkin dijawab Di rumah dan di dalam laci. Maka dari itu, kata tanya mana tersebut dapat dijelaskan sebagai kata tanya yang menanyakan tempat.

Sedangkan kata tanya mana dalam kalimat Istrimu yang mana? Menghendaki jawaban yang membedakan seorang istri yang ditanyakan dengan istri-istri lain yang dimiliki oleh orang yang ditujukan pertanyaan. Maka dari itu, kata tanya mana tersebut dijelaskan sebagai kata tanya yang menanyakan sesuatu atau seseorang dalam suatu kelompok.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini